Sabtu, 26 Januari 2013
makalah PSI studi sumber ajaran islam : al qur'an
STUDI SUMBER AJARAN ISLAM (AL-QUR’AN)
MAKALAH
Disusun Guna
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah :
Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu : Darmuin,
Drs., M.Ag.
Disusun
Oleh:
Habib Abdullah (123111076)
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
STUDI SUMBER AJARAN ISLAM (AL-QUR’AN)
I.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan bisa lepas dari
muamalah,dan di sini sumber ajaran dijadikan
dasar sumber pengambilan hukum terhadap suatu masalah dan untuk
menetukan sikap serta pengambilan kebijakan yang tepat sesuai dengan
nilai-nilai ajaran islam yang hakiki.
Al-qur’an
merupakan sumber pedoman utama bagi manusia. Al-qur’an juga merupakan
satu-satunya kitab suci yang paling banyak di hafal oleh pengikut-pengikutnya.
Inilah diantara sebab terjaga dan terpeliharanya dari usaha-usaha pengaburan
dan perubahan. Ia tidak mungkin di rubah (dikurangi atau di tambah) sampai pun
satu titik saja.
Keaslian
dan kemurniannya, diakui kalangan islam maupun orientalis. Hanya saja bagi
mereka ini hanya mengakui bahwa al-qur’an adalah kata-kata Muhammad sendiri
bukan wahyu Allah.
Itulah
bukti kebesaran mu’jizat al-qur’an yang abadi, terpelihara, dapat disaksikan
oleh umat manusia sampai akhir zaman. Dan inilah arti al-qur’an sebagai
mu’jizat terbesar.
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian Al-Qur’an?
B. Bagaimana proses pengkodifikasian Al-Qur’an?
C. Apa saja nama-nama dan kandungan dalam
Al-Qur’an?
D. Apa saja fungsi Al-Qur’an?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Al-Qur’an
Menurut
Manna Khalil Al-Qattan, Al-Qur’an secara etimologis, berasal dari kata “qara’a,
yaqra-u, qira-atan atau qur-‘anan” yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan
menghimpun (adh-dhommu) huruf serta kata-kata dari satu bagian kebagian lain
secara teratur. Dikatakan Al-Qur’an karena ia berisikan intisari semua
kitabullah dan intisari dari ilmu pengetahuan.[1]
Menurut
bahasa, kata Al-Qur’an berasal dari kata qara’a yang berarti bacaan, kumpulan
atau himpunan.
Sedangkan
menurut istilah, definisi al-Qur’an memiliki beberapa pengertian diantaranya
adalah:
Safi’
Hasan Abu Thalib menyebutkan bahwa:
Al-Qur’an adalah
wahyu yang diturunkan dalam lafal Bahasa Arab dan maknanya dari Allah SWT,
melalui wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, ia merupakan dasar
dari sumber utama bagi syariat.
Zakaria
Al Birri yang dimaksud Al-qur’an adalah:
Al-Qur’an adalah
kalam Allah SWT, yang diturunkan kepada Rasul-Nya Muhammad SAW dengan lafal
Bahasa Arab dinukilkan secara mutawattir dan di tulis pada lembaran-lembaran
mushaf.
Dawud
Al Attar menyatakan bahwa:
Al-Qur’an adalah
wahyu Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara lafadz /
lisan, makna serta gaya bahasa (uslub)-Nya yang termaktub dalam mushaf yang di
nukil secara mutawattir.[2]
Manna
Al- Qattan menyatakan bahwa:
Al-Qur’an adalah
firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan di nilai ibadah
bagi yang membacanya.
Syaifuddin
Al Amidi berpendapat bahwa:
Al-Qur’an adalah
kalam Allah SWT, sebagai mu’jizat, dan diturunkan kepada Rasulullah SAW, dalam
Bahasa Arab yang dinukilkan pada generasi sesudahnya secara mutawattir,
membacanya merupakan ibadah, terdapat dalam mushaf, di mulai dari surat
Al-fatihah dan di akhiri dengan surat An-nas.
Abdul
Wahhab Khalaf menyatakan bahwa:
Al-Qur’an adalah
firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Muhammad bin Abdullah,
melalui jibril dengan menggunakan lafadz Bahasa Arab dan maknanya yang benar,
agar ia menjadi hujjah bagi Rasul, bahwa ia benar-benar Rasulullah, menjadi
imam bagi manusia, memberi
petunjuk kepada mereka dan menjadi sarana untuk melakukan pendekatan diri dan
ibadah kepada Allah dengan membacanya. Ia terhimpun dalam mushaf, di mulai dari
surat Al- fatihah dan di akhiri dengan surat An-nas, disampaikan kepada kita
secara mutawattir dari generasi ke generasi, baik secara lisan maupun tulisan
serta terjaga dari perubahan dan pergantian.[3]
Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, Al-Qur’an adalah kalam
Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril
dalam Bahasa Arab, merupakan mu’jizat Rasulullah, diajarkan secara mutawattir
dari generasi ke generasi, di mulai dari surat Al-fatihah dan di akhiri surat
An-nas, membacanya merupakan ibadah serta terjaga dari perubahan dan
pergantian.
B.
Kodifikasi Al-Qur’an
Al-Qur’an
di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW tidak sekaligus melainkan Al-Qur’an turun
secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Urutan
Al-Qur’an pada saat turun dari langit dan bumi tidak sebagaimana susunan yang
ada sekarang, tetapi turun terpisah-pisah. Ada ayat yang turun karena suatu
sebab (Asbab an-nuzul) namun ada juga ayat yang turun tanpa suatu sebab apapun.
Setiap
kali turun ayat baru, Rasulullah SAW langsung memerintahkan kepada para sahabat
untuk menghafalkannya, kemudian mencatatnya di atas lembaran yang tersedia pada
saat itu seperti: batu, kulit binatang, dedaunan, pelepah kurma, dll. Setelah mencatatnya
mereka menyusun Al-Qur’an sesuai petunjuk Rasul kemudian menyimpannya di
kediaman beliau.
Beliau
mempunyai beberapa sahabat yang di utus oleh Rasulullah SAW untuk mencatat dan
menjaga seluruh wahyu yang turun Rasulullah juga selalu mengadakan penyesuaian
bacaan dengan malaikat jibril serta mengontrol bacaan sahabatnya.
Kodifikasi
Al-Qur’an, pada dasarnya telah di lakukan pada saat Rasulullah masih hidup
hanya saja, pengumpulan Al-Qur’an dalam bentuk susunan ayat dan surat dengan
sempurna belum di lakukan. Hingga pada saat pemerintahan khalifah Abu Bakar
banyak hafidz (para sahabat yang menghafal Al-Qur’an) yang gugur dalam
peperangan melawan orang-orang murtad, sehingga Abu Bakar mulai melakukan usaha
pengumpulan Al-Qur’an. Khalifah Abu Bakar membentuk panitia penyusunan mushaf
Al-Qur’an Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Umayah bin Ka’ab dan Usman bin Affan.
Sedangkan
pembukuan Al-Qur’an selesai pada masa pemerintahan Usman bin Affan, setelah
Al-qur’an selesai dibukukan oleh khalifah Usman bin Affan, beliau menggandakan
mushaf Al-Qur’an yang aslinya di simpan di rumahnya, dan lainnya di sebar di
berbagai daerah sebagai rujukan dan dasar pemerintahan di daerah-daerah yang
menjadi kekuasaan islam. Sejak saat itu mushaf Al-Qur’an, yang di sebarkan
tersebut menjadi standar penulisan mushaf-mushaf Al-Qur’an, selanjutnya
tersebar di dunia islam. Sampai sekarang Al-Qur’an tersebar di seluruh dunia
tetap sama tidak ada perbedaan di dalamnya, terjaga keaslian dan kesahihannya.[4]
C.
Nama-nama dan kandungan Al-Qur’an
1.
Nama-nama Al-Qur’an
a.
Al kitab
Al
kitab berarti sesuatu yang di tulis. Dalam nama ini terkandung isyarat perintah
kepada Nabi Muhammad SAW agar menuliskan wahyu Allah SWT, dan mengandung
kepastian bahwa Al-Qur’an akan menjadi mushaf abadi yang harus di tulis dan di
baca. Nama ini terdapat dalam QS. Al Kahfi ayat 1:
الحمد لله الذي
أنزل علىى عبده الكتاب ولم يجعل له عوجا................
“segala
puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambaNya Al Kitab (Al-Qur’an) dan
dia tidak mengadakan kebengkokan didalamnya”
b.
Al Furqan
Al
Furqan artinya pembeda atau pemisah. Sebagai pedoman bagi umat islam, al-Qur’an
menyajikan norma dan etika secara jelas, tegas, dan tuntas, sehingga
terpisahkan antara haq dan bathil, halal dan haram serta baik dan buruk. Nama
ini terdapat dalam QS. Al Furqan ayat 1:
تبارك
الذي نزّل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيرا.
“ Maha
Suci Allah SWT yang telah menurunkan Al Furqan (Al-Qur’an) kepada hambaNya agar
dia menjadi pemberi peringatan”.
c.
Adz Dzikri
Adz
Dzikri artinya peringatan. Nama ini menunjukkan fungsi Al-Qur’an sebagai
motivator amal, yaitu agar manusia beramal baik dn konsisten dengan
kebajikannya, sebab seluruh amal akan di minta pertanggungjawabannya kelak di
hari pembalasannya. Nama ini terdapat dalam QS. Al Hijr ayat 9:
إنا
نحن نزّلنا الذكر وإنا له لحافظون.
“sesungguhnya
kamilah yang menurunkan peringatan yaitu Al-Qur’an, dan sesungguhnya kami pula
yang memeliharanya”.
d.
Al Huda
Al
Huda artinya petunjuk. Nama ini menunjukkan fungsi Al-Qur’an sebagai petunjuk
bagi umat islam dalam kehidupan di dunia agar mencapai kehidupan di akhirat
serta mendapatkan ridha dari Allah SWT. Nama ini terdapat dalam QS. At Taubah
ayat 33:
هو
الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحقّ...............
“dialah
yang telah mengutus RasulNya dan membawa petunjuk yaitu Al-Qur’an dan Agama
yang benar”.
e.
Al Kalam
Al
Kalam artinya pembicaraan atau ucapan.nama ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an
seluruhnya ucapan Allah SWT. Dalam kaitan terdapat jaminan bahwa AL-Qur’an itu
suci dan lurus sebab datang dari yang Maha Suci dan Maha benar. Nama ini
terdapat dalam QS. At Taubah ayat 6:
وإن
أحد من المشركين استجارك فاجره حتى يسمع كلام الله...........
“dan
jika seseorang di antara orang-orang musyrik meminta perlindungan kepadamu,
maka lindungilah ia supaya sempat mendengar kalam Allah ( Al-Qur’an)”.
f.
Al Nur
Al
Nur artinya cahaya. Nama ini menunjukkan fungsi Al-Qur’an sebagai penerang atau
pemberi cahaya dalam kegelapan. Hati manusia terkadang terdapat dalam
kegelapan, di sebabkan oleh perbuatan manusia yang menuju kedzaliman karena
keagungan Al-Qur’an, hati manusia dapat bersinar kembali, sehingga kegelapan
akan menjadi sirna. Nama ini terdapat dalam QS. An Nisa’ ayat 174:
يايها
الناس قد جاءكم برهان من ربّكم وانزلنا اليكم نورا مبينا.
“Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari
Tuhanmu dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang
(Al-Qur’an)”.
g.
Asy Syifa
Asy
Syifa artinya obat atau penawar. Nama ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an memiliki
fungsi sebagai obat, penawar atau penyembuhan atas segala penyakit
hati, seperti hasud, riya, takabbur, su’udzon, iri dengki, bohong,
dll.Al-Qur’an berfungsi sebagai alat penenang kegelisahan, kekecewaan, dan
keresahan hati. Nama ini terdapat dalam QS. Al Isra’ ayat 28:
وننزّل
من القران ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين ولا يزد الظالمين إلا خسارا.
“Dan
kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an tidaklah menambah kebaikan orang-orang
dhalim selain kerugian”.[5]
2.
Kandungan Al-Qur’an
Isi
kandungan Al-Qur’an menurut Drs. Ali Anwar Yusuf, M.Si. dalam bukunya secara
garis besar Al-Qur’an mengandung pokok-pokok ajaran sebagai berikut:
a. Prinsip-prinsip
keimanan, yaitu doktrin kepercayaan untuk
meluruskan dan menyempurnakan keyakinan dan kepercayaan, seperti kepercayaan
kepada Allah SWT, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, Hari akhir, serta Qadha dan
Qadar.
b. Prinsip-prinsip
Syariyah, yaitu hukum-hukum yang mengatur
hubungan antara manusia dengan tuhannya, manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan makhluk lainnya atau alam sekitarnya.
c. Prinsip-prinsip
Ibadah, yaitu kegiatan-kegiatan atau perbuatan
yang mewujudkan, menghidupkan hati atau jiwa manusia.
d. Prinsip-prinsip
Akhlak atau etika, yaitu
perbuatan-perbuatan manusia yang mengajak untuk berakhlaq mulia dan berbudi
luhur.
e. Janji
dan ancaman, yaitu janji dengan balasan bagi
mereka yang taat kepada Allah SWT dan ancaman bagi mereka yang melanggar
perintah Allah. Janji akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat dan ancaman
akan mendapatkan kesengsaraan dunia dan akhirat.
f. Sejarah
kisah-kisah masa lalu, yaitu sejarah tentang
kisah para Rasul, Nabi, Sahabat, Orang-orang sholih, masyarakat atau
bangsa-bangsa terdahulu.
g. Ilmu
pengetahuan, yaitu sebagai sarana bidang ilmu
pengetahuan dan informasi tentang ilmu kemanusiaan, kesehatan, tumbuh-tumbuhan,
binatang, ilmu astronomi, dan lain sebagainya.[6]
D.
Fungsi Al-Qur’an
Selain
memiliki berbagai kandungan,
Al-Qur’an juga memiliki fungsi didalamnya. Antara lain:
1. Sebagai pedoman hidup dan memberi petunjuk kepada umat
manusia kejalan yang baik dan benar.
2. Sebagai penjelas terhadap petunjuk.
Maksudnya adalah sebagai penjelas atas segala aesuatu yang harus dijadikan
pedoman bagi manusia.
3. Sebagai rahmat dan kabar gembira bagi
orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.
4. Sebagai korektor dan penyempurna
kitab-kitab yang turun sebelum Al-Qur’an (zabur, taurat, dan injil).
5. Sebagai mu’jizat terakhir dan terbesar
bagi Nabi Muhammad SAW, kemu’jizatan tersebut secara umum meliputi: aspek
bahasa, aspek sejarah, dan isyarat-isyarat tentang sains.[7]
IV.
KESIMPULAN
Ø Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril dalam
Bahasa Arab, merupakan mu’jizat Rasulullah, diajarkan secara mutawattir dari
generasi ke generasi, di mulai dari surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surat
An-nas, membacanya merupakan ibadah serta terjaga dari perubahan dan
pergantian.
Ø Nama-nama lain dari Al-Qur’an meliputi:
Al Kitab, Al Kalam, Al Furqan, Adz Dzikri, Al Huda, An Nur, dan Asy Syifa.
Ø Kandungan dalam Al-Qur’an antara
lain:bprinsip-prinsip keimanan, prinsip-prinsip syariah, prinsip-prinsip
ibadah, prinsip-prinsip akhlak atau etika, janji dan ancaman, sejarah
kisah-kisah masa lalu, dan ilmu pengetahuan.
Ø Fungsi Al-Qur’an meliputi: sebagai
pedoman hidup dan pemberi petunjuk kepada umat manusia, sebagai penjelas
terhadap petunjuk tersebut, sebagai rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang bertaqwa, sebagai penyempurna terhadap kitab-kitab yang telah turun
sebelumnya serta sebagai mu’jizat terakhir dan terbesar bagi Nabi Muhammad SAW.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami susun, kami sadar bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan baik dalam penyusunan maupun penyampaian dalam makalah
ini, maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
untuk memperbaiki penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,
Rosihon,dkk.2009. Pengantar Studi Islam.
Bandung: Pustaka Setia.
Naim,
Ngainun. 2009. Pengantar Studi Islam.
Yogyakarta: Teras.
Kholis,
Nur. 2008. Pengantar Studi Al-Qur’an dan
Hadits. Yogyakarta: Sukses Offset.
Yusuf,
Ali Anwar. 2003. Studi Agama Islam.
Bandung: Pustaka Setia.
[1] Rosihon Anwar,dkk, Pengantar Studi Islam, Bandung: Pustaka Setia,
2009, hlm. 162.
[2] Nur Kholis, Pengantar Studi Al-Qur’an dan Al-Hadits, Yogyakarta:
Teras, 2008, hlm. 24-26.
[3] Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, Yogyakarta: Sukses Offset,
2009, hlm.52-53.
[4] Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, Bandung: Pustaka Setia,2003,
hlm.67-69.
[5] Ibid, hlm.70-73.
[6] Rosihon Anwar, Ibid.,hlm.166.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar